Huawei telah mengumumkan bahwa keuntungannya akan sedikit lebih tinggi pada tahun 2022 dibandingkan pada tahun 2021, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan berhenti kehilangan penjualan karena larangan dari Amerika Serikat.

Penjualan Mulai Positif, Huawei Bak Kebal dari Sanksi AS

Namun, ketua Huawei Eric Xu mengatakan bahwa “larangan AS sekarang menjadi kebiasaan baru kami dan kami akan kembali ke bisnis seperti biasa.”

AS menganggap Huawei sebagai ancaman keamanan nasional karena dugaan hubungannya dengan Partai Komunis Tiongkok dan telah menempatkan perusahaan tersebut dalam daftar perusahaannya, melarang Huawei dari rantai pasokan AS.

Baca juga:
Krisis Energi di Eropa, Inggris Bahkan Menutup Reaktor Nuklir, Apa Penyebabnya?

Huawei juga tidak dapat memperoleh komponen utama seperti chip

dari perusahaan teknologi Amerika.

Namun, perusahaan baru-baru ini mengajukan paten untuk mesin yang disebut mesin Extreme Superior Lithography (EUV) yang dapat membantunya membuat chip mutakhir.

Rumor yang beredar awal bulan ini akan menjadi tanda lain dari comeback Huawei jika benar.

Baca juga:
Snapdragon bakal keluarkan chipset desktop 12-core, ini bocorannya

Sebelum sanksi dijatuhkan, Huawei memproduksi dua seri smartphone flagship per tahun. Seri “P” berfokus pada fotografi dan diterbitkan setiap awal tahun.
Didukung oleh GliaStudio

Seri Mate, yang diluncurkan setiap tahun, menyertakan fitur paling inovatif dan terkini.

Selama dua tahun terakhir, Huawei membatasi diri pada satu lini flagship setiap tahun, bergantian antara flagship “P” dan Mate.

Baca juga:
Telegram meluncurkan banyak fitur baru. Yakin masih setia dengan WhatsApp?

Tahun lalu jajaran P50 diluncurkan, sedangkan tahun ini Huawei meluncurkan jajaran Mate 50.

Dua minggu lalu, beredar rumor seputar water cooler bahwa Huawei tidak hanya akan merilis model flagship P60 dan Mate 60 di tahun yang sama, tetapi juga di bulan yang sama (Maret).

Akankah Huawei kembali menjadi lawan tangguh Samsung & Co.?